Aktif, Inovatif & Islami
Pendidikan yang dilandasi dengan kreativitas adalah strategi yang cocok untuk anak usia dini. Meskipun usianya sudah cukup tua, teori-teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan pada awal abad ke-20 masih sangat layak diberlakukan. Untuk masa sekarang yang lingkungannya menuntut gerak dan aktivitas yang lebih responsif, teori-teori tersebut membutuhkan modifikasi sesuai dengan konteks di mana anak belajar.
Berdasarkan hal tersebut maka setelah dikaji oleh Tim Akademik bersama konsultan ahli TK & Playgroup Kreatif Primagama Ibu Prof. Suharsimi Arikunto yang kemudian dibahas di tingkat pusat lahirlah metode “Global and Dynamic Learning” yaitu Proses pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan eksplorasi anak secara menyeluruh pada semua aspek kemampuan dan perkembangan anak, dimana anak diberikan keleluasaan bergerak bebas untuk memilih aktivitas dan materi yang telah dirancang untuk menumbuhkan self concept dan kreativitas dengan Guru sebagai fasilitator.
GLOBAL yaitu Proses pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan eksplorasi anak secara menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan dan kemampuan anak meliputi, kognitif, bahasa, afektif, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai – nilai agama yang ditujukan untuk mengembangkan potensinya.
DYNAMIC yaitu Proses pembelajaran dimana anak diberi keleluasaan bergerak bebas oleh Guru sebagai fasilitator untuk memilih aktifitas – aktifitas dan materi – materi yang dirancang sesuai dengan fisik alamiah dan perkembangan fisiologisnya. Dengan kata lain proses pembelajaran selalu mengarahkan anak untuk bangkit rasa ingin tahunya, mandiri, penuh percaya diri (Self Concept) dapat berpikir kritis dan berimprovisasi serta menggunakan kreativitasnya dalam belajar dalam upaya menemukan hal – hal atau ide – ide baru.
Prinsip belajar aktif kreatif sudah dimulai sejak abad ke-14. Pada waktu itu sudah diajarkan oleh para ahli pendidikan bahwa apabila anak tidak diaktifkan secara mental dan fisiknya apa yang masuk ke otak mereka tidak akan mudah dicerna dan akibatnya tidak menjadi milik anak. Sudah menjadi alamnya bahwa anak kecil tidak mau diam tetapi selalu ingin bergerak, apalagi anak-anak yang jumlah neuronnya ratusan milyar. Di pihak lain tidaklah dapat dipungkiri suatu fenomena di masyarakat bahwa “Anak Cerdas” demikian bagi orang tua atau pengasuh sering menimbulkan rasa jengkel dan penasaran. Sebenarnya kalau kita bersedia memahaminya maka kreatif itu sendiri sebenarnya ada dua jenis. Yang pertama, kreatif dapat hanya muncul dalam bentuk pikiran atau ide. Yang kedua, anak yang kreatif lalu diikuti dengan aktif, hal ini pada umumnya terjadi pada anak usia dini. Jadi aktif dan kreatif sebetulnya bergabung menjadi satu yang tidak terpisahkan bahwa anak diajak untuk inovatif dengan pengertian mampu menciptakan & membuat improvisasi, untuk itu kurikulum yang digunakan di TK & Playgroup Kreatif Primagama disusun oleh Tim Kreatif TK & Playgroup Kreatif Primagama
ada info ke franchise nya ngx bos..?
BalasHapus